Nah dari uraian di atas tentang kehendak Allah dan kehendak manusia terdapat perbedaan dari aliran-aliran yang ada dalam Islam, untuk lebih lanjutnya bisa dipelajari dalam kajian ilmu kalam (teologi), dengan mempelajarinya membuka pikiran yang terbelenggu dari kejumudan, menambah wawasan dan pengetahuan dalam khazanah pemikiran Islam.

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Apa yang dinamakan kehendak manusia adalah suatu akibat dari sebab. Sebagai contoh, kehendak seseorang untuk menolong orang lain didasari oleh satu atau beberapa sebab Harapan untuk mendapatkan pertolongan balik dari orang yang ditolong pada waktu mendatang,Harapan untuk mendapatkan simpati atau nama baik dari pihak ketiga,Kebutuhan mengobati rasa sakit hati alamiah naluri akibat menyaksikan penderitaan orang lain,Mengharap kasih sayang atau pertolongan dari Tuhan,Dan di atas adalah wujud kebutuhan diri manusia, sehingga dapat di-skema-kan sebagai berikut Kebutuhan >> Diri >> tidak ada kebutuhan, maka tidak akan ada kehendak. Jadi kehendak manusia pada dasarnya bukanlah berasal murni dari dirinya sendiri. Kehendak manusia bukanlah wujud kreatifitas yang murni dari diri. Kalau toh ada kreatifitas, maka itu hanya berupa ā€œpemilihan kehendakā€, yang mana masih terikat dengan kebutuhan uraian di atas, terlihat bahwa kehendak manusia bukanlah kehendak sejati. Kehendak bebas manusia, bukanlah kehendak bebas yang sejati..Kehendak TuhanKehendak manusia berbeda dengan Kehendak Tuhan. Tuhan dalam berkehendak tidak untuk memenuhi kebutuhanNYA KehendakNYA di awali dengan penetapan Tuhan atas diriNYA sifat kasih sayang. Penetapan ini bukan karena kebutuhan, tetapi wujud kesempurnaan, kemandirian, dan kebebasan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah "Salaamun alaikum. Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang, yaitu bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Al An'am54. Untuk mencurahkan kasih sayangNYA, DIA berkehendak menciptakan diri-diri manusia yang diberikan kasih sayang mendukung diri manusia, DIA berkehendak menciptakan bumi yang di dalamnya terkandung berbagai mendukung bumi, DIA berkehendak menciptakan langit dan apa yang ada di antara bumi dan Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak menciptakan langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.Al Baqarah29*Note Urutan yang seperti di atas adalah suatu bentuk rumusan tujuan penciptaan, yang diwujudkan dengan urutan terbalik, sebagaimana logika manusia mengatakan bahwa bumi tercipta sebelum manusia ada.. Keseluruhan kehendak mencipta alam ini dunia kelak diiringi dengan kehendakNYA mengganti alam ini dengan alam yang lain akhirat. Sehingga alam yang sekarang ini berada dalam suatu rentang waktu tertentu yang telah dikehendakiNYA sendiri. Dan dengan terwujudnya alam akhirat, maka manusia sebagai makhluk akan mencapai kesempurnaan atas kasih sayangNYA.Yaitu pada hari ketika bumi diganti dengan bumi yang lain dan demikian pula langit, dan meraka semuanya di padang Mahsyar berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. Ibrahim48 .KehendakNYA terhadap keadaan yang terjadi di alam juga bukan karena kebutuhanNya, tetapi atas dasar kehendakNYA juga yang telah menetapkan hukum alam yang penuh dengan rahmatNYA. KehendakNYA di alam adalah menjaga keseimbangan alam sampai saatnya diganti dengan alam akhirat.***Di antara kehendak Tuhan adalah mewujudkan keadaan baik maupun buruk bagi manusia dikarenakan apa yang dilakukan oleh diri manusia itu sendiri Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan ganjaran bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui.Al Baqarah261Janganlah kamu disedihkan oleh orang-orang yang segera menjadi kafir; sesungguhnya mereka tidak sekali-kali dapat memberi mudharat kepada Allah sedikitpun. Allah berkehendak tidak akan memberi sesuatu bahagian dari pahala kepada mereka di hari akhirat, dan bagi mereka azab yang besar. Ali Imran176.Tuhan tidak memberi kebaikan kepada manusia tertentu, disebabkan manusia tersebut memang menutup diri terhadap kebaikan. note kafir = menutup diri. Hal ini adalah sebab akibat yang wajar, sehingga bukan keinginan pribadi Tuhan atas keburukan yang akan menimpa seorang manusia. Itulah ayat-ayat Allah. Kami bacakan ayat-ayat itu kepadamu dengan benar; dan tiadalah Allah berkehendak untuk menganiaya hamba-hamba-Nya.Ali Imran108***Selain itu, dalam mewujudkan kehendak, Tuhan sedikitpun tidak mengalami konsekuensi maupun berkata "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun". Allah berfirman dengan perantaraan Jibril "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya "Jadilah", lalu jadilah dia. Ali Imran47Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan. Qaaf38***Kehendak Tuhan juga terbebas dari keinginan manusia. Kehendak Tuhan hanya didasari oleh hukum yang Tuhan buat sendiri, yaitu hukum alam yang teliti dan tidak memihak berkeadilan. 1 2 Lihat Filsafat Selengkapnya
AllahSwt. sebagai zat yang hidup kekal abadi, tidak seperti makhluk yang akan mengalami kematian. Allah Swt. menjadi sempurna dengan hidup selamanya bersama ilmu, kekuasaan, dan kehendak yang dimiliki. Al-qoyyum bermakna yang maha berkuasa. Kekuasaan Allah Swt. atas segala sesuatu yang ada di bumi dan langit. Jika kekuasaan manusia hanya
Saya cuma ingin berkongsi pendapat tentang keutamaan hidup kita. Bagi saya dalam apa pun keputusan hidup kita, kita perlu membuat keutamaan berdasarkan apa yang kita fahami dalam hidup. Dan pilihan itu adalah berdasarkan apa yang kita fahami tentang tujuan hidup. Antara dua pilihan atau lebih dari dua pilihan, pilihan yang mana lebih menguntungkan untuk membawa kita ke kehidupan yang lebih baik. Bagi kita ummat Islam tentunya berkaitan dengan hidup di akhirat kelak. Maka jika menyentuh tentang kehidupan akhirat tentunya kita mahukan syurga dan jika kita mahukan syurga, pastinya kita hanya mahukan REDHA ALLAH SWT. Sebenarnya pilihan ini dibuat berdasarkan apa yang telah kita lalui. Pengalaman. Kemudian lihat pula sejauh mana ilmu kita boleh menilai pilihan itu. Kita perlu faham kenapa seseorang penjenayah memilih untuk membuat jenayah. Apakah mereka tidak tahu jenayah adalah satu kesalahan dan dosa? Tapi mereka tetap mahu lakukannya. Ini sangat berkait dengan cara kehidupan mereka. Siapa mereka berkawan dan apa yang mereke telah lalui? Dan semua itu adalah di luar pengetahuan saya. Jadi dalam pilihan kita, apa jenis pilihan pun, kita perlu utamakan pilihan yang mendapat redha dari Allah. Pilihan yang tidak melanggar apa yang ditegah-Nya. Pilihan yang menjadikan kita lebih dekat dari itu adalah pilihan yang salah. Dalam membuat pilihan sama ada untuk menjaga hati manusia atau menjaga Allah, tentulah kita perlu menjaga Allah.. walaupun terpaksa menyakitkan hati manusia. Tentulah agama melarang kita menyakiti sesama insan, tetapi yang manakah lebih penting? Redha Allah atau kesenangan hati manusia? Dalam ketaatan kepada Ibu bapa, agama meletakkan sempadan dalam mentaati ibu bapa. Ketaatan yang boleh menyebabkan kita melanggar perintah Allah adalah dilarang. Maka seorang anak boleh ingkar jika ibu bapa mereka menyuruh melakukan kemungkaran. Seoarang anak wajib menolak permintaan yang melanggar perintah Allah secara baik dan sedaya upaya memperbetulkan keadaan itu, malah jika keadaan masih lagi di luar kawalannya, ambillah keputusan untuk tinggal berjauhan dan mohonlah pertolongan Allah. Allah pasti membantu hamba-Nya selalu mengutamakan perintah-Nya. Jika seorang lelaki mengajak seorang wanita bercinta seperti yaang berlaku dalam kisah muda-mudi hari ini, wanita itu akhirnya termakan pujukan si lelaki kerana kasihan dan mahu menjaga hatinya. Adakah pilihan wanita itu betul? Adakah pilihan wanita itu selari dengan apa yang Allah mahu? Akhirnya melahirkan perasaan yang lebih mendalam hingga boleh menjadikan wanita itu melanggar banyak lagi perintah. Adat orang bercinta berdua-duaan, samada secara realiti atau maya. Lumrah nafsu si lelaki akan meminta lebih lagi sebagai bukti’ cinta. Si wanita akan menurut dengan alasan ingin menjaga hati. Namun jelas melanggar apa yang Allah mahu. Tindakan wanita itu mungkin betul jika si lelaki benar-benar mahu mengahwininya pada masa terdekat. Jika tidak, hubungan cinta yang terlalu lama hanya membawa kemungkaran demi kemungkaran dan fitnah yang tidak akan disedari oleh si pelaku. Ini hanya disedari setelah perkara buruk berlaku. Ketika itu penyesalan adalah sia-sia. Sememangnya banyak pilihan yang berlaku dalam hidup ini membuatkan kita buntu dan keliru dengan kepelbagaiannya. Namun jika kita membuat pilihan yang mengutamakan redha Allah, maka kita tidak mungkin rugi, lebih-lebih lagi di akhirat kelak. Banyak pilihan yang menyebabkan kita menyesal di kemudian hari dan sebenarnya kita telah menyedarinya ketika pilihan itu dibuat. Kerana kita berharap pilihan akibat pilihan itu adalah berlainan. Sebenarnya tidak. Kita boleh membuat pilihan tetapi tidak boleh mimilih akibat pilihan itu. Kita semua memahami hakikat ini jika kita berpijak di bumi nyata. Sumber
KehendakAllah adalah agar orang percaya hidup dipimpin Roh Kudus. Galatia 5:18, 25 mengatakan bahwa untuk dipimpin Roh Kudus, manusia pilihan Allah hendaknya memberi dirinya (dengan sengaja) dipimpin oleh Roh Kudus, yaitu: banyak datang pada Roh Kudus, bertanya kepada-Nya, uji dan pastikan suara-Nya, ikuti dan lakukan kehendak-Nya.
Manusiadipilih Tuhan sebagai wakil-Nya (khalifah Allah) sekaligus hamba-Nya ( 'abd Allah). Sebagai seorang hamba, manusia harus tunduk total pada Tuhan dan menerima secara sempurna semua yang dikehendaki-Nya. Sebagai wakil-Nya, manusia harus aktif di dunia untuk menjalankan kehendak Tuhan di muka bumi. Menjadi manusia seutuhnya adalah
Kehendakbebas yang dimiliki manusia hanya berguna di dalam batas-batas itu. Untuk mempermudah pemahaman, berikut adalah perumpamaan kolam ikan. Anggaplah diri kita sebagai Allah yang sedang membuat dunia beserta isinya. Kolam ikan sebagai dunia dan ikan-ikan sebagai manusia. Buatlah sebuah kolam luas dengan dasar yang dalam, seolah-olah kolam

aliranyang berbeda pendapat sebaliknya berpendapat bahwa kekuasaan dan 10. B. Kehendak Allah dalam Pandangan Muktazilah dan Sunni 1. Muktazilah Muā€Ÿtazilah mengatakan bahwa Allah memiliki kehendak dan kekuasaan yang terbatas meskipun yang membatasinya adalah kehendak Nya sendiri11. Menurut Muā€Ÿtazilah, yang membatasi kehendak dan kekuasaan Allah

Alamsemesta dan isinya ( termasuk manusia dan hewan ) diciptakan oleh Allah berdasarkan ukuran, kadar, perhitungan, formula (rumusan), hukum-hukum dan teori-teori secara sempurna dan sangat cermat. Sesungguhnya inilah yang disebut dengan takdir dan kehendak Allah. Semua yang tercipta atas kehendak Allah.

424 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. Jangan pernah berkata bahwa kita adalah orang percaya, kalau kita masih hidup menuruti manusia lama yang ada dalam diri kita dengan segala keinginannya.

Kehendakmanusia bukanlah wujud kreatifitas yang murni dari diri. Kalau toh ada kreatifitas, maka itu hanya berupa "pemilihan kehendak", yang mana masih terikat dengan kebutuhan dirinya. Dari uraian di atas, terlihat bahwa kehendak manusia bukanlah kehendak sejati. Kehendak bebas manusia, bukanlah kehendak bebas yang sejati. .
  • 1uzrhcdo3s.pages.dev/249
  • 1uzrhcdo3s.pages.dev/87
  • 1uzrhcdo3s.pages.dev/373
  • 1uzrhcdo3s.pages.dev/390
  • 1uzrhcdo3s.pages.dev/414
  • 1uzrhcdo3s.pages.dev/467
  • 1uzrhcdo3s.pages.dev/35
  • 1uzrhcdo3s.pages.dev/190
  • kehendak allah dan kehendak manusia